9 Alasan Pentingnya Sanad Ilmu
9 ALASAN PENTINGNYA MEMILIKI SANAD ILMU MENURUT KH. MUSTAIN NASOHA Ahmad Muhamad Mustain Nasoha ( Pengasuh / PIMDA Pondok Pesantren Darul Quran Surakarta ) berpendapat bahwa Sanad memegang peranan sentral sebagai mekanisme otoritatif yang memastikan keaslian dan validitas transmisi ilmu, khususnya dalam kajian Al-Quran, hadits, dan disiplin ilmu agama lainnya. Sanad, yang sering dianggap sebagai rantai narasi atau chain of transmission, tidak hanya berfungsi sebagai daftar para perawi atau penghafal, tetapi lebih dalam dari itu, ia adalah epistemological tool yang menjaga kesinambungan pengetahuan dari Rasulullah SAW hingga generasi masa kini. Melalui sanad, integritas ilmu tetap terjaga tanpa adanya penyimpangan atau modifikasi yang tidak diinginkan, sehingga autentisitasnya tetap dapat dipertanggungjawabkan. Para ulama klasik telah memberikan perhatian serius terhadap pentingnya sanad sebagai instrumen kritis dalam mempertahankan continuity of knowledge. KH. Mustain Nasoha juga mengatakan bahwa sebagai salah satu ulama kontemporer, menekankan urgensi menjaga sanad sebagai mekanisme penjaga otoritas keilmuan yang valid. Menurut beliau, tanpa sanad yang kredibel, ajaran agama akan rentan terhadap distorsi dan penyimpangan, baik dari segi pemahaman maupun dalam praktik keagamaan. Sanad menawarkan methodological safeguard, yang memastikan setiap ilmu atau ajaran yang disampaikan dapat divalidasi dari sumber aslinya, sehingga mampu menghindarkan umat dari fitnah intelektual dan disinformasi. Sanad tidak hanya dianggap sebagai bagian dari sistem validasi ilmiah (scientific validation method), tetapi juga merupakan bentuk penghormatan terhadap rantai ulama yang dengan dedikasi telah menjaga warisan intelektual Islam dari generasi ke generasi. Sebagaimana yang ditegaskan oleh Imam al-Shafi’i dan Ibn Sirin, sanad adalah fondasi utama dalam menjaga kemurnian agama. Tanpa sanad, setiap individu bisa mengklaim apa saja tanpa basis validasi yang jelas, menciptakan ruang bagi interpretasi yang salah dan menyesatkan. Dalam konteks keilmuan dan praktik keagamaan, keberadaan sanad tidak hanya berfungsi untuk menjaga authenticity doktrin agama, tetapi juga memastikan bahwa pemahaman keagamaan tetap berada dalam jalur yang lurus dan sesuai dengan ajaran asli Rasulullah SAW. Oleh karena itu, memahami dan mengakui pentingnya sanad adalah bagian integral dari komitmen intelektual seorang Muslim dalam menjaga kemurnian ajaran Islam secara ilmiah dan sistematis. KH. Mustain Nasoha yang juga Pengurus Wilayah LPBH NU Jawa Tengah ini memberikan 9 alasan mendapat tentang pentingnya memiliki sanad ilmu dengan berguru kepada guru yang bersanad. Menjaga Keaslian dan Keotentikan Al-Quran Sanad berfungsi sebagai guarantor keaslian Al-Quran. Dalam ilmu qira’at, sanad menjadi penghubung antara para huffaz dan Rasulullah SAW, sehingga menjaga teks Al-Quran dari distorsi. Dengan sanad, otoritas bacaan tetap terjaga. Pendapat Ulama Imam al-Nawawi menyatakan dalam kitabnya At Taqrib al-Nawawi, النقل بالإسناد الصحيح قوام الدين وعليه مدار كل علم نافع “Penyampaian ilmu melalui sanad yang sahih adalah penopang agama, dan di atasnya terletak seluruh ilmu yang bermanfaat.” (Kitab _Taqrib_, Juz 1, hal. 52) Memastikan Validitas Ilmu Sanad menjadi instrumen _authenticity_ dalam ilmu agama. Setiap ilmu yang disampaikan harus dilengkapi dengan sanad yang sahih, sebagai bukti bahwa ilmu tersebut benar-benar berasal dari sumber yang dapat dipercaya. Pendapat Imam Ibn Sirin berkata dalam Kitabnya Muqaddimah Shahih Muslim: إن هذا العلم دين فانظروا عمن تأخذون دينكم “Sesungguhnya ilmu ini adalah agama, maka perhatikanlah dari siapa kalian mengambil agama kalian.” (Kitab _Muqaddimah Shahih Muslim_, Juz 1, hal. 14) Melindungi dari Pemalsuan dan Penyimpangan Sanad bertindak sebagai mekanisme filtering terhadap pemalsuan dan penyimpangan. Dengan rantai transmisi yang sahih, umat Islam dapat memastikan bahwa ilmu atau riwayat yang diterima tetap berada dalam jalur yang benar dan tidak ada penyelewengan. Pendapat Imam Malik dalam Kitab Al-Muwaththa’, لا يؤخذ العلم عن أربعة… ولا يؤخذ عن صاحب هوى يدعو إلى بدعته “Ilmu tidak boleh diambil dari empat orang: … dan orang yang mengikuti hawa nafsunya serta mengajak kepada bid’ahnya.” (Kitab _Al-Muwaththa’_, Juz 1, hal. 29) Menghidupkan Tradisi Ilmu dari Generasi ke Generasi Sanad membentuk continuity antara generasi ulama, memastikan transmisi ilmu agama yang konsisten dari satu generasi ke generasi berikutnya. Hal ini menjaga kesatuan metodologi dan otentisitas ilmu yang disampaikan. Menjaga Kemurnian Pemahaman Agama Sanad memastikan purity of understanding dalam agama. Dengan adanya sanad, umat Muslim dapat memastikan bahwa pemahaman mereka terhadap agama berasal dari Rasulullah dan generasi sahabat yang kredibel. Pendapat Imam Sufyan al-Thawri berkata dalam Kitab Al-Jami’ li Akhlaq al-Rawi_, الإسناد سلاح المؤمن، فإذا لم يكن معه سلاح فبأي شيء يقاتل؟ “Sanad adalah senjata bagi seorang mukmin. Jika ia tidak memiliki senjata, dengan apa ia akan berperang?” (Kitab _Al-Jami’ li Akhlaq al-Rawi_, Juz 1, hal. 144) Penghormatan Terhadap Ilmu dan Ahli Ilmu Menjaga sanad adalah bentuk penghormatan kepada _scholarly tradition_ dan guru-guru yang telah menyampaikan ilmu agama dari masa ke masa. Dengan mengikuti sanad, kita menghormati dedikasi dan integritas para ulama terdahulu. Pendapat Imam Ahmad bin Hanbal dalam Kitab Al-Kifayah : طلب الإسناد العالي سنة السلف “Mencari sanad yang tinggi adalah sunnah para salaf.” (Kitab _Al-Kifayah fi Ma’rifat ‘Ulum Al-Riwayah_, Juz 2, hal. 224) Mengurangi Potensi Fitnah dalam Ilmu Agama Sanad berfungsi untuk mencegah misinterpretation dan heresy dalam ilmu agama. Tanpa sanad, siapa saja dapat mengklaim dirinya sebagai sumber ilmu, yang dapat menimbulkan fitnah dan kekacauan dalam pemahaman agama. Pendapat Imam al-Syafi’i dalam Kitab Al-Risalah, إنما العلم ما كان فيه إسناد “Sesungguhnya ilmu adalah apa yang memiliki sanad.” (Kitab _Al-Risalah_, Juz 1, hal. 369) Penting dalam Ilmu Hadits Sanad menjadi _cornerstone_ dalam ilmu hadits. Setiap hadits dinilai berdasarkan kekuatan sanadnya. Hadits yang sanadnya terputus atau tidak sahih dianggap lemah dan tidak dapat dijadikan dasar hukum. **Pendapat Ulama**: Imam Bukhari dalam _Shahih Al-Bukhari_, **الإسناد من الدين ولولا الإسناد لقال من شاء ما شاء** “Sanad adalah bagian dari agama. Seandainya tidak ada sanad, maka siapa saja dapat berkata apa saja yang dia mau.” (Kitab _Shahih Al-Bukhari_, Juz 1, hal. 52) Memastikan Kesahihan Tafsir Al-Quran Dalam Ilmu Tafsir, sanad memastikan bahwa penafsiran berasal dari sumber yang dapat dipercaya, seperti Rasulullah, para sahabat, dan generasi ulama salaf. Tafsir tanpa sanad sering kali rentan terhadap penyimpangan. Pendapat Ibnu Katsir dalam Tafsir al-Qur’an al-‘Azhim, التفسير المأثور هو الذي يعتمد على إسناد صحيح عن النبي صلى الله عليه وسلم والصحابة “Tafsir yang diterima adalah yang bersandar pada sanad yang sahih dari Nabi SAW dan para sahabat.” (Kitab _Tafsir al-Qur’an al-‘Azhim_, Juz 1, hal. 22) Sanad dalam Al-Quran dan
9 Alasan Pentingnya Sanad Ilmu Read More »