Daarul Qur'an Surakarta

Author name: admin

Ponpes Daarul Qur’an Surakarta Study Tour dan Ziarah ke Makam Sunan Ampel dan KH. Hasan Gipo

Surakarta, 14 April 2025 – Dalam rangka merayakan usia ke-17, Pondok Pesantren Daarul Qur’an Surakarta menggelar kegiatan Studi Tour dan ziarah ke makam dua tokoh besar Islam yang sangat berpengaruh di Nusantara, yaitu Sunan Ampel dan KH. Hasan Gipo, Ketua Umum pertama Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Rombongan ziarah yang dipimpin oleh KH. Ahmad Muhammad Mustain Nasoha, Pimpinan Pondok Pesantren Daarul Qur’an Surakarta dan juga Pengurus Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum Nahdlatul Ulama Jawa Tengah, terdiri dari para mudir, kepala sekolah, dewan asatidz, serta santriwan dan santriwati. Kegiatan ini berlangsung dengan suasana penuh khidmat dan kekhusyukan. Menurut Drs. H. Adib Aji Putra, Ketua Yayasan Daarul Qur’an Surakarta, kegiatan ziarah ini merupakan bentuk rasa syukur atas perjalanan pesantren yang sudah mencapai usia 17 tahun. Ia menekankan bahwa momen ini bukan hanya sekadar acara rutin, tetapi juga sebagai penguatan nilai spiritual dan perjuangan, di mana para santri diharapkan dapat mengambil hikmah dari keteladanan kedua tokoh besar yang diziarahi. Ust. Zainul Majdi, Mudir Pondok Pesantren Daarul Qur’an, menambahkan bahwa ziarah ini lebih dari sekadar kunjungan, tetapi merupakan suatu upaya untuk menyambung sanad ruhani dan perjuangan dari para ulama besar, terutama Sunan Ampel dan KH. Hasan Gipo, yang tidak hanya dikenal sebagai ulama dengan ilmu yang luas, tetapi juga sebagai pejuang bangsa yang gigih. Nur Harihadi, M.Pd., Kepala SMP Daarul Qur’an Surakarta, memandang kegiatan ini sebagai sarana yang sangat efektif dalam pendidikan karakter. Nilai-nilai seperti adab, penghormatan terhadap ulama, serta semangat kebangsaan yang diwariskan para tokoh besar ini, dapat menjadi bekal yang sangat berharga bagi santri dalam menjalani kehidupan mereka. Ust. Mahfudin, Ketua Panitia, menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah mendukung kelancaran kegiatan ini. Ia berharap ziarah seperti ini bisa menjadi agenda tahunan yang tidak hanya menjadi napak tilas spiritual, tetapi juga sebagai pengingat akan sejarah perjuangan yang harus terus diingat dan diteruskan. Ahmad Muhammad Mustain Nasoha dalam nasehatnya menegaskan bahwa menziarahi makam Sunan Ampel dan KH. Hasan Gipo bukan sekadar perjalanan fisik, tetapi sebuah perjalanan batiniah yang menghubungkan diri dengan sejarah panjang perjuangan ulama. “Kita datang bukan hanya untuk melihat makam atau batu nisan, tetapi untuk menyerap semangat perjuangan dan meneladani keteladanan mereka,” ujarnya. Mengutip Imam al-Ghazālī, beliau menyampaikan bahwa orang yang telah meninggal mendapat manfaat dari doa orang yang masih hidup dan mengetahui siapa yang menziarahinya. “Ketika kita menziarahi makam para ulama besar ini, kita hadir dalam rel spiritual bersama mereka,” tambah KH. Mustain. Beliau juga mengingatkan pentingnya meneladani Walisongo, terutama Sunan Ampel, yang dakwahnya tidak hanya mengedepankan ilmu, tetapi juga mengutamakan kelembutan dan kearifan dalam berinteraksi dengan masyarakat. Sementara KH. Hasan Gipo, menurut KH. Mustain, adalah seorang ulama yang tidak hanya mendalami ilmu agama, tetapi juga sangat berperan dalam membangun fondasi kebangsaan yang kuat. Mustain menutup dengan kalimat yang sangat menginspirasi: “Ziarah ini bukanlah akhir, tetapi awal dari tekad kita untuk meneruskan perjuangan para pendahulu kita, yang telah menunjukkan jalan untuk membangun Islam yang damai, berilmu, dan cinta tanah air.” Setelah melaksanakan ziarah, rombongan Pondok Pesantren Daarul Qur’an Surakarta melanjutkan perjalanan dengan kegiatan Studi Tour atau Rihlah Ilmiah ke Malang. Dalam perjalanan ini, mereka mengunjungi beberapa destinasi edukatif yang memperkaya wawasan dan pengalaman para santri. Salah satu tujuan utama adalah Jatim Park 1, sebuah taman wisata edukasi yang tidak hanya menawarkan kesenangan, tetapi juga pengetahuan tentang ilmu pengetahuan alam, teknologi, serta berbagai budaya yang menarik. Para santri diajak untuk mempelajari berbagai konsep sains dan teknologi dalam suasana yang menyenangkan dan interaktif. Selain itu, rombongan juga mengunjungi Museum Angkot, sebuah museum unik yang menampilkan koleksi kendaraan klasik dan antik, terutama angkutan umum tradisional yang memiliki nilai sejarah dan budaya yang tinggi. Museum ini memberikan pelajaran tentang perkembangan transportasi di Indonesia, serta memperkenalkan berbagai kendaraan yang pernah menjadi bagian penting dalam sejarah masyarakat Nusantara. Di tempat ini, santri tidak hanya mendapatkan pengetahuan tentang transportasi, tetapi juga tentang bagaimana sebuah benda atau teknologi bisa mencerminkan peradaban dan kemajuan suatu bangsa. Kegiatan Rihlah Ilmiah ini semakin lengkap dengan kegiatan petik apel di salah satu kebun apel di Malang. Kegiatan petik apel ini tidak hanya sebagai pengalaman menyenangkan, tetapi juga mengajarkan pentingnya ketekunan dan kesabaran dalam bercocok tanam. Para santri diajak untuk merasakan langsung bagaimana proses pertanian berjalan, serta bagaimana hasil yang baik dapat diperoleh dengan kerja keras dan perawatan yang tepat. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi momen yang menyenangkan bagi seluruh anggota rombongan, mempererat hubungan antar sesama santri, asatidz, dan seluruh keluarga besar Pondok Pesantren Daarul Qur’an Surakarta. Kegiatan Studi Tour ini, selain menambah kekayaan pengalaman santri, juga memberikan kesempatan bagi mereka untuk memperkuat semangat belajar. Dengan mengunjungi berbagai tempat yang menawarkan wawasan dan pengetahuan baru, santri diharapkan dapat semakin terbuka dengan dunia luar, serta memiliki perspektif yang lebih luas mengenai berbagai bidang kehidupan. Selain itu, kegiatan ini juga mempererat hubungan antara anggota keluarga besar Pondok Pesantren Daarul Qur’an Surakarta, membangun kebersamaan, dan saling mendukung dalam proses pendidikan dan pengembangan diri. Peringatan milad ke-17 Pondok Pesantren Daarul Qur’an Surakarta ini menjadi momentum penting untuk terus merefleksikan perjalanan dakwah pesantren dan semakin meneguhkan komitmen untuk mendidik generasi Qur’ani yang berlandaskan ilmu, damai, dan cinta tanah air.

Ponpes Daarul Qur’an Surakarta Study Tour dan Ziarah ke Makam Sunan Ampel dan KH. Hasan Gipo Read More »

KH. Mustain Nasoha, Pimpinan Darul Qur’an Surakarta, Luncurkan 17 Karya Buku dan Kitab Keislaman

Pada Senin, 27 Januari 2025, di Hotel Dana, Kota Surakarta, KH Ahmad Muhammad Mustain Nasoha, seorang ulama dan pemikir keislaman terkemuka, meluncurkan 17 kitab dan buku yang mencakup berbagai bidang ilmu agama. Buku-buku ini menyentuh beragam aspek penting dalam kajian Islam, seperti ushul fiqh, tafsir, aqidah, nahwu, serta isu-isu kontemporer yang relevan dengan tantangan zaman saat ini. Peluncuran karya-karya ini menandai pencapaian besar dalam perjalanan intelektual KH Mustain Nasoha, yang selama ini dikenal sebagai Pimpinan Dewan Asatidz di Pesantren Tahfidz Darul Qur’an. Setiap karya yang diluncurkan tersebut merupakan hasil dari proses panjang penulisan yang dilakukan dengan penuh dedikasi dan kecintaan terhadap ilmu. KH Mustain Nasoha menyampaikan bahwa tujuan utama dari karya-karyanya ini adalah untuk memperkaya khasanah keilmuan Islam serta memberikan manfaat yang luas bagi umat Islam, baik di Indonesia maupun di seluruh dunia. Dalam kesempatan tersebut, beliau menjelaskan bahwa penulisan kitab-kitab tersebut dilakukan dengan penuh istiqamah, meski dengan jadwal yang padat sebagai pengajar dan penceramah. Setiap malam, beliau menyisihkan waktu dari pukul 01.00 hingga 03.00 dini hari untuk menulis, setelah sebelumnya mengajar para santri dan mengisi berbagai pengajian di masyarakat sepanjang tahun 2024. Salah satu karya yang paling menonjol dalam peluncuran kali ini adalah kitab Rawd al-Badi’ fi Ikhtilafat al-Usul bayna al-Madhahib al-Arba’ah, yang setebal 115 halaman. Kitab ini hadir sebagai kontribusi signifikan dalam perbandingan ushul fiqh di antara empat mazhab besar Islam, dengan pendekatan yang aplikatif dan mudah dipahami oleh kalangan pesantren maupun masyarakat luas. Dalam proses penulisan kitab ini, KH Mustain Nasoha mengumpulkan berbagai referensi berharga dari perpustakaan Masjidil Haram, menjadikan karya ini bukan hanya hasil kajian mendalam, tetapi juga memiliki otoritas yang kuat dalam tradisi ilmiah Islam. Selain itu, Tuhfah al-Raghb fi Sharh al-Taqrib (518 halaman), sebuah ulasan terhadap Kitab Taqrib, teks fiqh klasik, memberikan pemahaman yang lebih mudah mengenai berbagai aspek ibadah dan hukum kehidupan sehari-hari. KH Mustain juga menulis Mishkat al-Fakhriyah fi Anwar Hayat al-Shaykh Fakhr al-Razi (143 halaman), yang bukan hanya memuat biografi guru beliau, KH Fahrurrozi Mikhdhol, tetapi juga mengungkapkan ajaran-ajaran utama yang diwariskan kepada murid-muridnya. Dalam bidang nahwu, Kashf al-Masalik fi I’rab Alfiyyah Ibn Malik (717 halaman) menjadi syarah mendalam terhadap karya Alfiyyah Ibn Malik, sementara Durrah al-Najiyah Sharh al-Ajurumiyyah (160 halaman) menyederhanakan penjelasan dasar-dasar nahwu untuk pembaca yang lebih luas. Selain karya-karya klasik tersebut, KH Mustain juga menulis buku kontemporer seperti Nahdlatul Ulama: Sejarah, Peran, dan Pengaruh di Indonesia (150 halaman), yang mengulas kontribusi besar NU dalam sejarah Indonesia, serta Pancasila: Pilar Ideologi dalam Struktur Hukum dan Konstitusi Indonesia (220 halaman), yang membahas pengaruh Pancasila dalam membentuk sistem hukum dan tata negara di Indonesia. Karya-karya lainnya, seperti Dasar-Dasar Hukum Tata Negara (114 halaman), Hukuman Mati: Telaah Kritis Perbandingan Hukum (112 halaman), dan Teknologi Biogas di Indonesia: Pemanfaatan, Tantangan, dan Tinjauan Hukum Islam (100 halaman), menunjukkan perhatian KH Mustain terhadap isu-isu terkini dengan pendekatan hukum Islam. Dalam sambutannya, Ketua MUI Surakarta, KH Abdul Aziz Ahmad, memberikan apresiasi tinggi kepada KH Mustain, menyebutnya sebagai ulama yang memiliki wawasan mendalam dan keberanian untuk menuliskan gagasan-gagasannya melalui karya-karya ilmiah. Beliau berharap, karya-karya ini tidak hanya menjadi referensi ilmiah, tetapi juga warisan berharga bagi generasi mendatang. Ketua PAKKIS Kementerian Agama Surakarta, KH Encep Muhammad Ilham, juga menyampaikan penghargaan atas kontribusi KH Mustain dalam memperkaya khazanah keislaman, baik di pesantren maupun di lembaga pendidikan umum. Karya-karya ini diharapkan dapat menjadi sumber pembelajaran yang mendalam bagi umat dan memperkuat pemahaman agama yang moderat serta berbasis ilmu. Acara peluncuran ini tidak hanya dihadiri oleh para ulama dan akademisi, tetapi juga oleh pengasuh pondok pesantren, lembaga pendidikan, serta organisasi kemasyarakatan Islam se-Soloraya, yang menunjukkan betapa pentingnya kontribusi KH Mustain Nasoha dalam perkembangan keilmuan Islam di Indonesia. Melalui karya-karyanya yang telah diluncurkan, KH Mustain Nasoha tidak hanya memperkaya ilmu pengetahuan, tetapi juga memberikan sumbangsih besar bagi pengembangan pemahaman keislaman yang lebih luas dan menyeluruh. Karya-karya ini diharapkan dapat menjadi pedoman bagi para penuntut ilmu, baik di pesantren maupun di masyarakat, dalam memperdalam ajaran agama Islam yang moderat, inklusif, dan penuh rahmat. Dengan semangat untuk terus menulis dan berkarya, KH Mustain Nasoha mengajak umat Islam untuk terus menimba ilmu dan memperkuat keimanan dalam menghadapi tantangan zaman.

KH. Mustain Nasoha, Pimpinan Darul Qur’an Surakarta, Luncurkan 17 Karya Buku dan Kitab Keislaman Read More »

KH. Mustain Nasoha, Pengasuh Ponpes Darul Qur’an Surakarta, Beri Pengajian Umum di Masjid Fadhlurrahman UMS

Pengasuh Pondok Pesantren Darul Qur’an Surakarta, KH. A. M. Mustain Nasoha, MH., AH., memberikan pengajian umum di Masjid Fahdulrohman Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) pada Sabtu, 26 April 2025. Kegiatan ini menjadi bagian dari program spesial kampus dalam memperkuat nilai-nilai keislaman dan memperdalam pemahaman mahasiswa serta civitas akademika terhadap pentingnya istiqomah dalam kehidupan. Dalam tausiyahnya, KH. Mustain Nasoha membawakan tema “Ketika hati terasa resah, dan pikiran penuh sesak oleh kekhawatiran serta bayang-bayang masa depan, ingatlah satu hal yang pasti: Allah selalu bersamamu.” Mustain Nasoha mengatakan bahwa Allah berfirman dalam Al-Qur’an, “Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar” (QS. Al-Baqarah: 153). Imam Al-Qurthubi dalam Tafsir Al-Qurthubimenjelaskan bahwa kebersamaan Allah dalam ayat ini adalah kebersamaan yang khusus, yakni mengandung makna pertolongan, dukungan, dan bantuan-Nya, bukan sekadar pengetahuan-Nya terhadap makhluk (Jilid 2, hlm. 274). Maka, saat rasa takut dan overthinking menguasai, jangan biarkan dirimu merasa sendiri. Di setiap helaan nafasmu, di setiap keresahan yang tak mampu kau ungkapkan, ada Allah yang membersamai. Allah pun mengajarkan obat bagi hati yang sesak: dzikir dan shalat. Allah berfirman, “Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang” (QS. Ar-Ra’d: 28). Dalam Tafsir Ibn Katsir, beliau menegaskan bahwa hati manusia tidak akan pernah benar-benar tenteram dengan sesuatu selain mengingat Allah (Jilid 4, hlm. 460). Maka, jangan biarkan hatimu mencari ketenangan dalam dunia yang fana. Hentikan sejenak semua hiruk pikuk pikiran, sujudlah, berzikir, baca Al-Qur’an, dan rasakan bagaimana beban beratmu perlahan diangkat oleh-Nya. Patah hati, meski terasa pedih, sejatinya adalah bagian dari ujian yang Allah berikan untuk menguatkan iman kita. Allah berfirman, “Dan sungguh Kami akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar” (QS. Al-Baqarah: 155). Imam Al-Ghazali dalam Ihya Ulumiddin menulis bahwa bala’ atau ujian adalah sunnah Allah terhadap hamba-hamba-Nya yang dicintai. Bila seseorang sabar dan ridha dalam menghadapi ujian itu, itu adalah tanda bahwa ia berada dalam cinta-Nya (Jilid 4, hlm. 225). Lalu bagaimana cara mengatasi beratnya beban itu? Allah mengajarkan untuk bertawakal, yakni menyerahkan hati sepenuhnya kepada-Nya setelah melakukan ikhtiar. Allah berfirman, “Barang siapa bertawakal kepada Allah, maka Allah akan mencukupkannya” (QS. At-Thalaq: 3). Ibnul Qayyim dalam Madarijus Salikin menjelaskan bahwa tawakal adalah kejujuran hati dalam menggantungkan seluruh urusan kepada Allah, baik dalam meraih manfaat maupun dalam menghindari mudarat (Jilid 2, hlm. 398). Tawakal bukanlah pasrah tanpa usaha, melainkan kerja keras yang dibarengi dengan keyakinan penuh bahwa apapun hasilnya, itulah yang terbaik menurut Allah. Di tengah rasa sakit karena patah hati, janganlah kamu mengukur nilai dirimu dari penilaian manusia. Rasulullah ﷺ bersabda, “Sesungguhnya Allah tidak melihat rupa dan hartamu, tetapi melihat hatimu dan amalmu” (HR. Muslim, no. 2564). Imam An-Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim menjelaskan bahwa ukuran keutamaan manusia di sisi Allah adalah realitas hati dan amalannya, bukan tampilan luar yang semu (Jilid 16, hlm. 189). Maka, jangan pernah merasa rendah karena penolakan manusia. Nilaimu di sisi Allah jauh lebih mulia dibandingkan semua pandangan dunia. Ketahuilah juga bahwa Allah tidak membiarkan luka tanpa harapan. Allah berfirman, “Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6). Imam Fakhruddin Ar-Razi dalam Tafsir Ar-Razi menjelaskan bahwa setiap satu kesulitan akan selalu diiringi minimal satu atau bahkan dua kemudahan (Jilid 31, hlm. 90). Maka yakinlah, patah hatimu hari ini adalah jalan menuju kemudahan dan kebaikan yang Allah telah persiapkan, bahkan lebih dari yang kau bayangkan. Akhirnya, dari semua luka, overthinking, dan rasa kehilangan itu, bangunlah cintamu kepada sesuatu yang lebih tinggi: cinta kepada Allah. Rasulullah ﷺ dalam hadis Qudsi menyampaikan bahwa seorang hamba yang terus mendekatkan diri kepada Allah dengan amalan-amalan sunnah akan dicintai oleh Allah (HR. Bukhari, no. 6502). Ibnu Rajab Al-Hanbali dalam Jami’ al-‘Ulum wal-Hikam menerangkan bahwa jalan untuk mendapatkan cinta Allah adalah dengan kesungguhan dalam amal wajib, lalu ditambah dengan amal sunnah hingga Allah mencintai hamba tersebut (hlm. 268). Ketika hatimu penuh dengan cinta Allah, cinta dunia yang rapuh tidak lagi melukaimu. Sebab hatimu telah kokoh berlabuh pada sandaran yang tidak pernah mengecewakan. Maka tenanglah, kuatkan imanmu. Allah selalu bersamamu. Pengajian yang berlangsung dengan khidmat ini dihadiri oleh ratusan jamaah, baik dari kalangan mahasiswa, dosen, maupun masyarakat umum. Para peserta tampak antusias menyimak setiap nasihat yang disampaikan, dan banyak yang merasa tercerahkan dengan pesan-pesan kehidupan yang diberikan KH. Mustain Nasoha. Kegiatan ini diharapkan mampu memperkuat semangat istiqomah dalam diri para peserta, serta menjadikan mereka insan-insan yang mulia di hadapan Allah dan bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya.

KH. Mustain Nasoha, Pengasuh Ponpes Darul Qur’an Surakarta, Beri Pengajian Umum di Masjid Fadhlurrahman UMS Read More »

Pengasuh Ponpes Darul Qur’an Surakarta KH. Mustain Nasoha Jadi Pembicara di SMP Al Azhar Syifa Budi Surakarta

Surakarta, Jumat 25 April 2025 – Pimpinan dan Pengasuh Pondok Pesantren Darul Qur’an Surakarta, KH. A. M. Mustain Nasoha, MH. MA., AH., menjadi pembicara dalam acara pertemuan wali murid SMP Yayasan Al Azhar Syifa Budi Surakarta. Acara ini berlangsung di Masjid Hj. Diah Kusumasari Santosa, mengangkat tema besar “Menjadi Manusia Mulia dengan Istiqomah.” Kegiatan ini bertujuan mempererat hubungan antara sekolah dan orang tua siswa, sekaligus membekali peserta didik dengan nilai-nilai pendidikan berbasis Qur’ani. Dalam pemaparannya, KH. Mustain Nasoha mengingatkan pentingnya peran aktif orang tua dalam mendampingi anak-anak mereka, khususnya dalam membangun karakter Qur’ani yang istiqomah di tengah tantangan zaman. Dalam ceramah bertema “Menjadi Manusia Mulia dengan Istiqomah”, KH. A. M. Mustain Nasoha, MH., AH. menyampaikan bahwa untuk meraih kemuliaan hidup di dunia dan akhirat, seorang Muslim harus berpegang teguh pada beberapa prinsip utama. Pertama, pentingnya meninggalkan segala bentuk maksiat. Beliau mengutip hadits Rasulullah ﷺ yang berbunyi: “Tinggalkanlah yang haram niscaya engkau akan menjadi orang yang paling ahli ibadah” (HR. Ahmad, No. 21334; Al-Mundziri, At-Targhib wa At-Tarhib, Juz 3, hlm. 214). Dalam penjelasannya, KH. Mustain menegaskan bahwa meninggalkan maksiat adalah pintu utama untuk meraih kemuliaan di sisi Allah. Dengan menjauhi perbuatan yang dilarang, seseorang akan memperbaiki kualitas ibadahnya dan semakin dekat dengan Allah. Kedua, beliau mengingatkan pentingnya menjaga lisan dengan berbicara baik dan positif. Beliau mengutip sabda Nabi Muhammad ﷺ: “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata yang baik atau diam” (HR. Bukhari No. 6018; Muslim No. 47, dalam Shahih al-Bukhari dan Shahih Muslim). Ucapan yang baik bukan hanya cermin kesempurnaan iman, tetapi juga menjadi fondasi untuk membangun hubungan sosial yang sehat dan harmonis di tengah masyarakat. Ketiga, KH. Mustain mengingatkan hadirin untuk memuliakan orang tua dan mertua. Beliau membawakan hadits Nabi ﷺ: “Keridhaan Allah tergantung kepada keridhaan orang tua, dan kemurkaan Allah tergantung kepada kemurkaan orang tua” (HR. Tirmidzi No. 1899, dinyatakan hasan sahih dalam Sunan At-Tirmidzi). Menurut beliau, kemuliaan hidup seorang anak sangat erat kaitannya dengan bagaimana ia berbakti dan memuliakan kedua orang tuanya, termasuk mertua, yang juga merupakan bagian dari keluarga besar yang harus dihormati. Keempat, beliau menekankan pentingnya menjaga perasaan hati orang lain. Dalam Islam, seorang Muslim sejati adalah mereka yang tidak menyakiti sesama Muslim, baik dengan lisan maupun perbuatannya. KH. Mustain mengutip hadits: “Seorang Muslim adalah orang yang kaum Muslimin selamat dari lisan dan tangannya” (HR. Bukhari No. 10; Muslim No. 40, dalam Shahih al-Bukhari dan Shahih Muslim). Menjaga perasaan dan menghormati sesama adalah bentuk nyata dari akhlak mulia yang dicontohkan Rasulullah ﷺ. Kelima, beliau mengingatkan pentingnya mempersiapkan bekal untuk kehidupan akhirat. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “Dan hendaklah setiap jiwa memperhatikan apa yang telah dia persiapkan untuk hari esok (akhirat)” (QS. Al-Hasyr: 18; Tafsir Al-Qurthubi, Juz 18, hlm. 182). KH. Mustain menegaskan bahwa amal shalih, ibadah yang tulus, dan kebaikan yang ikhlas adalah bekal sejati yang akan menyelamatkan manusia kelak di hari kiamat. Dengan penuh hikmah, KH. Mustain Nasoha mengajak para wali murid untuk menanamkan lima prinsip ini dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan keluarga maupun masyarakat luas. Menjadi manusia mulia dengan istiqomah bukan hanya cita-cita, melainkan tugas mulia yang harus diperjuangkan sepanjang hayat. Acara berlangsung penuh antusiasme dari para wali murid yang hadir. Dalam sesi diskusi, banyak pertanyaan dan gagasan tentang strategi mendidik anak di era digital sambil tetap menjaga nilai-nilai akhlakul karimah. Kegiatan ini diharapkan memperkuat komitmen bersama antara sekolah, orang tua, dan masyarakat dalam membentuk generasi Qur’ani yang berakhlak mulia, istiqomah, dan mampu menghadapi tantangan zaman dengan bekal iman dan ilmu.

Pengasuh Ponpes Darul Qur’an Surakarta KH. Mustain Nasoha Jadi Pembicara di SMP Al Azhar Syifa Budi Surakarta Read More »

Santri Hafizh 30 Juz

  Bismillah Walhamdulillah Mujahidah Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Surakarta telah menyelesaikan setoran hafalannya 30 Juz, yaitu : Adhira Putri Ramadhani binti Bapak Mujahid dan Ibu Nurul Khotimah asal Boyolali kelas XI SMA Sains khatam pada Sabtu, 1 Maret 2025 Semoga Allah meridhoi hafalan kami, Allah mudahkan hafalan kami, Allah lancarkan hafalan kami, Allah kuatkan hafalan kami hingga bertemu Allah SWT yang merupakan kenikmatan yang tiada bandingannya. Menyematkan mahkota bagi orang tua kami kelak di surgaNya. Aamiin yaa Robbal ‘alamin 🤲🏻🤲🏻🤲🏻🤲🏻 بَارَكَ اللّهُ فيكم.. وَاﻟسّـلامےعليكمے ورحمـۃ اﻟلّہ وبركاتہ Jgn lupa follow, like & share For more information : Website : www.pesantrentahfizhdqs.id Instagram : dqsofficial Tiktok : dqs.official FB : DaarulQur’an Surakarta #banggaDQS #daarulquran #surakarta #daqu #santri #santriwati #santridaarulquran #santrikeren #karanganyar #colomadu #pesantren #pesantrenstory #pesantrenku #30juz

Santri Hafizh 30 Juz Read More »

Pendaftaran Santri Baru Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Surakarta Tahun Ajaran 2025/2026

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Surakarta dengan bangga membuka Pendaftaran Santri Baru Tahun Ajaran 2025/2026. Mari bergabung menjadi bagian dari generasi Qur’ani yang berprestasi, berakhlak mulia, dan mencintai Al-Qur’an.

Pendaftaran Santri Baru Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Surakarta Tahun Ajaran 2025/2026 Read More »

Kunjungan Mabid MI Ta’mirul Islam ke Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Surakarta

Dalam rangka memperluas wawasan keislaman, menanamkan nilai-nilai Al-Qur’an, dan meningkatkan kecintaan siswa terhadap hafalan Al-Qur’an, Madrasah Ibtidaiyah (MI) Ta’mirul Islam menyelenggarakan kegiatan kunjungan mabid (mabit dan silaturahmi) ke Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Surakarta. Kegiatan ini akan diisi dengan berbagai program menarik, di antaranya: Silaturahmi dan Pengarahan Siswa MI Ta’mirul Islam akan diterima secara resmi oleh pengelola Pesantren Daarul Qur’an untuk mengenal lebih jauh program pendidikan tahfizh yang diterapkan di pesantren tersebut. Motivasi Menghafal Al-Qur’an Peserta akan mendapatkan tausiyah dan motivasi dari para asatidz dan penghafal Al-Qur’an, dengan tujuan membangkitkan semangat menghafal Al-Qur’an sejak dini. Praktik Kegiatan Tahfizh Siswa akan diajak untuk mengikuti program tahfizh bersama santri Pesantren Daarul Qur’an, sekaligus mempraktikkan teknik menghafal Al-Qur’an yang efektif. Mabit dan Refleksi Pada malam harinya, siswa akan melaksanakan mabit, yang diisi dengan qiyamul lail, tilawah, dan muhasabah untuk memperkuat hubungan spiritual mereka dengan Al-Qur’an. Tujuan Kegiatan: Memberikan pengalaman langsung kepada siswa mengenai kehidupan pesantren, khususnya dalam program hafalan Al-Qur’an. Membentuk karakter religius dan meningkatkan kecintaan siswa terhadap Al-Qur’an. Menjalin silaturahmi antara MI Ta’mirul Islam dan Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Surakarta. Harapan: Semoga kegiatan ini dapat menjadi pengalaman berharga bagi siswa MI Ta’mirul Islam, menginspirasi mereka untuk terus bersemangat dalam belajar Al-Qur’an dan mengamalkan ajarannya dalam kehidupan sehari-hari.  

Kunjungan Mabid MI Ta’mirul Islam ke Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Surakarta Read More »

Asesmen Sumatif Akhir Semester Gasal SMP dan Penilaian Sumatif Akhir Semester SMA Sains

Dok. Asesmen Sumatif Akhir Semester Gasal SMP dan Penilaian Sumatif Akhir Semester SMA Sains Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Surakarta T.A. 2024/2025 Semoga Allah berikan kemudahan ketika mengerjakan..🤲🏻 ________________________________ Dibuka Penerimaan Santri Baru (PSB) Jenjang SMP dan SMA Sains TA. 2025/2026 +62 823-1307-4044 (Usth. Silmi) Gelombang Istimewa Free Biaya Pengembangan Pesantren (5 Jt) sampai dengan bulan Desember _______________________________ Pesantrennya Penghafal Al-Qur’an Berprestasi Mengasuh dengan Hati, Mendidik dengan Keteladanan Jgn lupa follow, like & share MEDSOS DQS Website : www.pesantrentahfizhdqs.id Instagram : dqsofficial Tiktok : dqs.official FB : DaarulQur’an Surakarta #banggaDQS #daarulquran #surakarta #daqu #santri #santriwati #santridaarulquran

Asesmen Sumatif Akhir Semester Gasal SMP dan Penilaian Sumatif Akhir Semester SMA Sains Read More »

Redaksi Kunjungan MI Raudlatus Sholihin Gemolong ke Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Surakarta

Redaksi Kunjungan MI Raudlatus Sholihin Gemolong ke Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Surakarta Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan para pengikutnya hingga akhir zaman. Pada hari yang penuh berkah ini, kami, keluarga besar MI Raudlatus Sholihin Gemolong, dengan penuh semangat dan rasa syukur, berkesempatan mengadakan kunjungan edukatif ke Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Surakarta. Kegiatan ini bertujuan untuk: Memberikan wawasan kepada para siswa mengenai lingkungan pesantren tahfizh dan metode pembelajaran Al-Qur’an. Menanamkan kecintaan terhadap Al-Qur’an melalui interaksi langsung dengan para penghafal Al-Qur’an. Memotivasi siswa agar lebih semangat dalam belajar dan mengamalkan Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.   Kunjungan ini diisi dengan berbagai kegiatan menarik, di antaranya: Pengenalan Pesantren: Penjelasan tentang sejarah, visi, misi, serta program-program unggulan Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an. Interaksi dengan Santri Tahfizh: Para siswa berkesempatan menyimak hafalan Al-Qur’an dan berdialog langsung dengan santri. Motivasi Keislaman: Ceramah singkat yang memberikan inspirasi untuk mencintai dan menghafal Al-Qur’an. Tour Pesantren: Para siswa diajak berkeliling untuk melihat fasilitas pesantren dan aktivitas harian santri. Kami berharap kunjungan ini memberikan manfaat besar bagi para siswa dan menanamkan nilai-nilai Islami yang kuat dalam diri mereka. Terima kasih kepada pihak Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Surakarta yang telah menerima kami dengan penuh kehangatan. Semoga jalinan ukhuwah ini senantiasa terjaga dan memberikan keberkahan untuk kita semua. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Hormat kami, Kepala MI Raudlatus Sholihin Gemolong

Redaksi Kunjungan MI Raudlatus Sholihin Gemolong ke Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Surakarta Read More »

9 Alasan Pentingnya Sanad Ilmu

9 ALASAN PENTINGNYA MEMILIKI SANAD ILMU MENURUT KH. MUSTAIN NASOHA Ahmad Muhamad Mustain Nasoha ( Pengasuh / PIMDA Pondok Pesantren Darul Quran Surakarta ) berpendapat bahwa Sanad memegang peranan sentral sebagai mekanisme otoritatif yang memastikan keaslian dan validitas transmisi ilmu, khususnya dalam kajian Al-Quran, hadits, dan disiplin ilmu agama lainnya. Sanad, yang sering dianggap sebagai rantai narasi atau chain of transmission, tidak hanya berfungsi sebagai daftar para perawi atau penghafal, tetapi lebih dalam dari itu, ia adalah epistemological tool yang menjaga kesinambungan pengetahuan dari Rasulullah SAW hingga generasi masa kini. Melalui sanad, integritas ilmu tetap terjaga tanpa adanya penyimpangan atau modifikasi yang tidak diinginkan, sehingga autentisitasnya tetap dapat dipertanggungjawabkan. Para ulama klasik telah memberikan perhatian serius terhadap pentingnya sanad sebagai instrumen kritis dalam mempertahankan continuity of knowledge. KH. Mustain Nasoha juga mengatakan bahwa sebagai salah satu ulama kontemporer, menekankan urgensi menjaga sanad sebagai mekanisme penjaga otoritas keilmuan yang valid. Menurut beliau, tanpa sanad yang kredibel, ajaran agama akan rentan terhadap distorsi dan penyimpangan, baik dari segi pemahaman maupun dalam praktik keagamaan. Sanad menawarkan methodological safeguard, yang memastikan setiap ilmu atau ajaran yang disampaikan dapat divalidasi dari sumber aslinya, sehingga mampu menghindarkan umat dari fitnah intelektual dan disinformasi. Sanad tidak hanya dianggap sebagai bagian dari sistem validasi ilmiah (scientific validation method), tetapi juga merupakan bentuk penghormatan terhadap rantai ulama yang dengan dedikasi telah menjaga warisan intelektual Islam dari generasi ke generasi. Sebagaimana yang ditegaskan oleh Imam al-Shafi’i dan Ibn Sirin, sanad adalah fondasi utama dalam menjaga kemurnian agama. Tanpa sanad, setiap individu bisa mengklaim apa saja tanpa basis validasi yang jelas, menciptakan ruang bagi interpretasi yang salah dan menyesatkan. Dalam konteks keilmuan dan praktik keagamaan, keberadaan sanad tidak hanya berfungsi untuk menjaga authenticity doktrin agama, tetapi juga memastikan bahwa pemahaman keagamaan tetap berada dalam jalur yang lurus dan sesuai dengan ajaran asli Rasulullah SAW. Oleh karena itu, memahami dan mengakui pentingnya sanad adalah bagian integral dari komitmen intelektual seorang Muslim dalam menjaga kemurnian ajaran Islam secara ilmiah dan sistematis. KH. Mustain Nasoha yang juga Pengurus Wilayah LPBH NU Jawa Tengah ini memberikan 9 alasan mendapat tentang pentingnya memiliki sanad ilmu dengan berguru kepada guru yang bersanad. Menjaga Keaslian dan Keotentikan Al-Quran Sanad berfungsi sebagai guarantor keaslian Al-Quran. Dalam ilmu qira’at, sanad menjadi penghubung antara para huffaz dan Rasulullah SAW, sehingga menjaga teks Al-Quran dari distorsi. Dengan sanad, otoritas bacaan tetap terjaga. Pendapat Ulama Imam al-Nawawi menyatakan dalam kitabnya At Taqrib al-Nawawi,  النقل بالإسناد الصحيح قوام الدين وعليه مدار كل علم نافع “Penyampaian ilmu melalui sanad yang sahih adalah penopang agama, dan di atasnya terletak seluruh ilmu yang bermanfaat.” (Kitab _Taqrib_, Juz 1, hal. 52)   Memastikan Validitas Ilmu Sanad menjadi instrumen _authenticity_ dalam ilmu agama. Setiap ilmu yang disampaikan harus dilengkapi dengan sanad yang sahih, sebagai bukti bahwa ilmu tersebut benar-benar berasal dari sumber yang dapat dipercaya. Pendapat Imam Ibn Sirin berkata dalam Kitabnya Muqaddimah Shahih Muslim:   إن هذا العلم دين فانظروا عمن تأخذون دينكم “Sesungguhnya ilmu ini adalah agama, maka perhatikanlah dari siapa kalian mengambil agama kalian.” (Kitab _Muqaddimah Shahih Muslim_, Juz 1, hal. 14)   Melindungi dari Pemalsuan dan Penyimpangan Sanad bertindak sebagai mekanisme filtering terhadap pemalsuan dan penyimpangan. Dengan rantai transmisi yang sahih, umat Islam dapat memastikan bahwa ilmu atau riwayat yang diterima tetap berada dalam jalur yang benar dan tidak ada penyelewengan.   Pendapat Imam Malik dalam Kitab Al-Muwaththa’, لا يؤخذ العلم عن أربعة… ولا يؤخذ عن صاحب هوى يدعو إلى بدعته “Ilmu tidak boleh diambil dari empat orang: … dan orang yang mengikuti hawa nafsunya serta mengajak kepada bid’ahnya.” (Kitab _Al-Muwaththa’_, Juz 1, hal. 29)   Menghidupkan Tradisi Ilmu dari Generasi ke Generasi Sanad membentuk continuity antara generasi ulama, memastikan transmisi ilmu agama yang konsisten dari satu generasi ke generasi berikutnya. Hal ini menjaga kesatuan metodologi dan otentisitas ilmu yang disampaikan.   Menjaga Kemurnian Pemahaman Agama Sanad memastikan purity of understanding dalam agama. Dengan adanya sanad, umat Muslim dapat memastikan bahwa pemahaman mereka terhadap agama berasal dari Rasulullah dan generasi sahabat yang kredibel.   Pendapat Imam Sufyan al-Thawri berkata dalam Kitab Al-Jami’ li Akhlaq al-Rawi_,   الإسناد سلاح المؤمن، فإذا لم يكن معه سلاح فبأي شيء يقاتل؟ “Sanad adalah senjata bagi seorang mukmin. Jika ia tidak memiliki senjata, dengan apa ia akan berperang?” (Kitab _Al-Jami’ li Akhlaq al-Rawi_, Juz 1, hal. 144)   Penghormatan Terhadap Ilmu dan Ahli Ilmu Menjaga sanad adalah bentuk penghormatan kepada _scholarly tradition_ dan guru-guru yang telah menyampaikan ilmu agama dari masa ke masa. Dengan mengikuti sanad, kita menghormati dedikasi dan integritas para ulama terdahulu. Pendapat Imam Ahmad bin Hanbal dalam Kitab Al-Kifayah : طلب الإسناد العالي سنة السلف “Mencari sanad yang tinggi adalah sunnah para salaf.” (Kitab _Al-Kifayah fi Ma’rifat ‘Ulum Al-Riwayah_, Juz 2, hal. 224)   Mengurangi Potensi Fitnah dalam Ilmu Agama Sanad berfungsi untuk mencegah misinterpretation dan heresy dalam ilmu agama. Tanpa sanad, siapa saja dapat mengklaim dirinya sebagai sumber ilmu, yang dapat menimbulkan fitnah dan kekacauan dalam pemahaman agama.   Pendapat Imam al-Syafi’i dalam Kitab Al-Risalah, إنما العلم ما كان فيه إسناد “Sesungguhnya ilmu adalah apa yang memiliki sanad.” (Kitab _Al-Risalah_, Juz 1, hal. 369)   Penting dalam Ilmu Hadits Sanad menjadi _cornerstone_ dalam ilmu hadits. Setiap hadits dinilai berdasarkan kekuatan sanadnya. Hadits yang sanadnya terputus atau tidak sahih dianggap lemah dan tidak dapat dijadikan dasar hukum.   **Pendapat Ulama**: Imam Bukhari dalam _Shahih Al-Bukhari_, **الإسناد من الدين ولولا الإسناد لقال من شاء ما شاء** “Sanad adalah bagian dari agama. Seandainya tidak ada sanad, maka siapa saja dapat berkata apa saja yang dia mau.” (Kitab _Shahih Al-Bukhari_, Juz 1, hal. 52)   Memastikan Kesahihan Tafsir Al-Quran Dalam Ilmu Tafsir, sanad memastikan bahwa penafsiran berasal dari sumber yang dapat dipercaya, seperti Rasulullah, para sahabat, dan generasi ulama salaf. Tafsir tanpa sanad sering kali rentan terhadap penyimpangan. Pendapat Ibnu Katsir dalam Tafsir al-Qur’an al-‘Azhim, التفسير المأثور هو الذي يعتمد على إسناد صحيح عن النبي صلى الله عليه وسلم والصحابة “Tafsir yang diterima adalah yang bersandar pada sanad yang sahih dari Nabi SAW dan para sahabat.” (Kitab _Tafsir al-Qur’an al-‘Azhim_, Juz 1, hal. 22)   Sanad dalam Al-Quran dan

9 Alasan Pentingnya Sanad Ilmu Read More »