Daarul Qur'an Surakarta

Berita

PENGASUH DQS KH. MUSTAIN NASOHA: MUTHAWWIF SEBAIKNYA MENGUASAI EMPAT MAZHAB FIQIH HAJI DAN UMRAH

Surakarta, 9 Juli 2025 — Dalam upaya meningkatkan kualitas dan profesionalisme pelayanan ibadah Haji dan Umrah, PT Firdaus Mulia Abadi (FMA) menyelenggarakan Sertifikasi dan Pelatihan Muthawwif dan Tour Leader selama dua hari, Selasa dan Rabu, 8–9 Juli 2025, bertempat di Kusuma Sahid Prince Hotel, Kota Surakarta. Acara ini diikuti Muthawwif dan Tour Leader FMA seluruh Indonesia. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat kompetensi keagamaan dan hard skill para calon muthawwif dan tour leader yang akan membimbing jamaah di Tanah Suci. Salah satu materi unggulan dalam pelatihan ini adalah Pembekalan Keagamaan oleh KH. Mustain Nasoha, Pengasuh Pondok Pesantren Darul Qur’an Surakarta. Dalam pemaparannya, KH. Mustain Nasoha menegaskan bahwa seorang muthawwif idealnya menguasai fiqih Haji dan Umrah dari keempat mazhab utama (Hanafi, Maliki, Syafi’i, dan Hanbali) agar mampu memberikan bimbingan yang solutif dan tepat sasaran bagi jamaah dari berbagai latar belakang. “Alhamdulillah, selain Fiqih dasar Haji dan Umroh, telah saya sampaikan 67 persoalan fiqih terkini seputar Haji dan Umrah, yang ditinjau dari sudut pandang empat mazhab dan dilengkapi dengan khilafiyah para ulama dalam setiap mazhab,” ujar KH. Mustain Nasoha di hadapan para peserta. Beberapa topik yang dibahas secara mendalam oleh Kyai antara lain: Hukum menyembelih damdi luar Tanah Haram (seperti di Indonesia) Hukum tawaf bagi perempuan yang sedang haidh Nafar Awal mulaipukul 00 malam 12 Dzulhijjah Shalat berjamaah di Masjidil Haram dari hotel( online ) Shalat berjamaah dengan posisi imam di belakang makmum Wukuf di Arafah yang tidak mengikuti tanggal resmi pemerintah Arab Saudi Dan lain sebagainya. Menurut KH. Ahmad Muhammad Mustain Nasoha, yang saat ini juga dipercaya sebagai Direktur Pusat Studi Konstitusi dan Hukum Islam Fakultas Syariah UIN Raden Mas Said Surakarta, terdapat tiga alasan mendasar yang menjadikan penguasaan fiqih empat mazhab sebagai kebutuhan esensial bagi setiap muthawwif dalam membimbing ibadah Haji dan Umrah. 1. Menghadapi Keragaman Latar Belakang Jamaah Setiap jamaah Haji dan Umrah datang dari berbagai negara dan daerah dengan tradisi keagamaan yang beragam. Sebagian mengikuti mazhab Syafi’i, lainnya mungkin berasal dari tradisi Hanafi, Maliki, atau Hanbali. Dengan menguasai fiqih empat mazhab, seorang muthawwif dapat memberikan bimbingan yang sesuai dengan keyakinan fiqih jamaah, tanpa memaksakan satu pendapat dan tetap menjaga kenyamanan serta kekhusyukan ibadah mereka. Sebagaimana nasehat Sayyidina Umar bin Khattab “تَفَقَّهُوا قَبْلَ أَنْ تُسَوَّدُوا” (Belajarlah fiqih sebelum kalian memimpin) Menjadi Solutif dalam Situasi Darurat dan Masalah Fiqih Lapangan Di Tanah Suci seringkali muncul kondisi darurat yang tidak ditemukan di buku panduan umum, seperti: haid saat akan tawaf, sakit saat wukuf, keterlambatan saat nafar awal, dsb. Dalam kondisi seperti itu, pemahaman terhadap pendapat-pendapat mazhab yang berbeda dapat menjadi solusi syar’i yang sah. Muthawwif yang hanya memahami satu mazhab akan mudah buntu, sedangkan yang menguasai empat mazhab akan lebih fleksibel dan siap memberi alternatif yang kuat secara dalil. Imam Ahmad bin Hanbal berkata: “من ضاق عليه الأمر فليأخذ بقول الإمام مالك” (Jika engkau kesulitan dalam masalah, ambillah pendapat Imam Malik). Menumbuhkan Sikap Toleransi dan Hilangnya Fanatisme Mazhab Belajar empat mazhab melatih muthawwif untuk melihat bahwa perbedaan dalam fiqih adalah rahmat, bukan konflik. Ini membentuk karakter pemimpin rombongan yang bijak, inklusif, dan tidak mudah menyalahkan jamaah hanya karena berbeda praktik. Sikap seperti ini sangat penting dalam memelihara harmoni dan ukhuwah di tengah jamaah yang terdiri dari latar belakang keilmuan yang beragam. Imam al-Qarafi (Maliki) berkata: “الاختلاف في الفروع ليس من باب التفرقة، بل من باب التوسعة.” Artinya : Perbedaan dalam masalah cabang fiqih bukanlah bentuk perpecahan, melainkan ruang keluasan dari Allah. Pelatihan ini diapresiasi tinggi oleh Direktur Utama PT Firdaus Mulia Abadi, Bapak Haji Tri Winarto, S.Si, yang turut hadir membuka kegiatan tersebut. Dalam sambutannya, beliau menyatakan: “Kami berkomitmen mencetak muthawwif yang tidak hanya paham teknis lapangan, tetapi juga memiliki kedalaman ilmu keagamaan yang representatif. Bekal pemahaman lintas mazhab adalah syarat mutlak agar bimbingan kepada jamaah tidak kaku dan penuh empati. Semoga pelatihan ini menjadi bagian dari ikhtiar kolektif kami dalam memuliakan tamu Allah.” Haji Tri Winarto juga berharap agar program ini menjadi model pelatihan nasional yang bisa diadopsi oleh biro perjalanan Haji dan Umrah lainnya di Indonesia. “Kami ingin menjadi pelopor pembinaan muthawwif berbasis ilmu dan adab. Ini bukan hanya soal pelayanan, tetapi juga dakwah dalam bentuk yang paling nyata,” tambahnya. Kegiatan ini diikuti oleh puluhan peserta dari berbagai cabang FMA di seluruh Indonesia dan diakhiri dengan uji kompetensi serta penyerahan sertifikat resmi. Semoga kegiatan ini membawa keberkahan dan mendorong peningkatan kualitas pelayanan ibadah umat Islam di Tanah Suci. Amin.  

PENGASUH DQS KH. MUSTAIN NASOHA: MUTHAWWIF SEBAIKNYA MENGUASAI EMPAT MAZHAB FIQIH HAJI DAN UMRAH Read More »

6 KUNCI KESUKSESAN SANTRI BELAJAR

Dalam berbagai kesempatan, KH. Ahmad Muhamad Mustain Nasoha menegaskan bahwa kesuksesan santri tidak hanya ditentukan oleh kecerdasan intelektual, tetapi juga ditopang oleh adab, niat, dan visi hidup yang kuat. Berikut ini adalah 6 kunci kesuksesan santri yang sering beliau sampaikan, dilengkapi dengan rujukan dari para ulama agar menjadi pegangan kokoh dalam menuntut ilmu: Taat pada Kyai Taat kepada guru adalah pintu keberkahan ilmu. KH. Mustain Nasoha menekankan bahwa keberhasilan santri sangat tergantung pada seberapa besar penghormatannya kepada kyai. Imam Malik pernah berkata: “Aku melihat Imam Syafi’i dan langsung mencintainya karena akhlaknya terhadap gurunya, bukan hanya karena kecerdasannya.” (Adab al-Muta’allim, Imam al-Zarnuji) Imam al-Zarnuji dalam Ta’lim al-Muta’allim menjelaskan bahwa keberhasilan seorang murid berasal dari taat dan hormat kepada guru, karena guru adalah perantara sampainya ilmu dari Allah kepada hamba. Niat Karena Allah Ilmu hanya bermanfaat bila diniatkan karena Allah. KH. Mustain selalu mengingatkan agar niat santri murni untuk mencari ridha-Nya. Imam al-Ghazali berkata di Kitab Ihya’ Ulum al-Din: “Ilmu yang tidak diniatkan karena Allah adalah petaka, bukan anugerah.” Dengan niat yang lurus, ilmu akan menjadi cahaya, penuntun amal, dan bekal menuju kehidupan akhirat. Ingin Menjadi Penerus Kyai Santri sejati tidak hanya ingin belajar untuk dirinya sendiri, tapi bercita-cita menjadi penerus perjuangan guru dan ulama dalam menjaga agama dan masyarakat. Imam Nawawi dalam Muqaddimah Syarh al-Muhadzdzab berkata: “Tujuan utama dari mencari ilmu adalah mengamalkannya dan mengajarkannya, bukan hanya untuk prestise atau kedudukan.” Mustain menyebut bahwa santri harus bercita-cita melanjutkan nilai dan semangat perjuangan para kyai, bukan sekadar mengambil posisi dan kedudukan. Sabar dalam Proses Ilmu tidak bisa diraih dengan instan. Kesabaran adalah sifat wajib bagi seorang penuntut ilmu. Imam Syafi’i berkata: “Kamu tak akan mendapatkan ilmu kecuali dengan enam perkara: kecerdasan, semangat, kesabaran, bekal biaya, bimbingan guru, dan waktu yang panjang.” (Diwan al-Imam al-Syafi’i) Mustain menegaskan bahwa santri yang sabar akan memperoleh kedalaman ilmu dan keluasan hikmah yang tidak didapat oleh mereka yang tergesa-gesa. Hidup Sederhana dan Zuhud Kesederhanaan menjadikan hati lapang dan bersih dari penyakit cinta dunia, sehingga lebih mudah menerima ilmu dan hidayah. Sufyan al-Tsauri berkata: “Ilmu tidak akan diberikan kepada orang yang mencintai dunia.” (Hilyah al-Awliya’, Abu Nu’aim al-Ashbahani) Mustain selalu mengajarkan kepada santri bahwa zuhud bukan berarti anti-harta, tapi menjadikan dunia di tangan, bukan di hati. Aktif Mengamalkan Ilmu Ilmu tanpa amal adalah bagaikan pohon tanpa buah. Santri harus menjadikan ilmu sebagai alat memperbaiki diri dan masyarakat. Imam Ahmad bin Hanbal berkata: “Orang yang tidak mengamalkan ilmunya, maka ilmunya akan hilang dan tidak akan tumbuh.” (Adab al-‘Alim wa al-Muta‘allim, Ibn Jama‘ah) Mustain sering menyampaikan bahwa ilmu yang diamalkan akan membuka pintu keberkahan, sementara ilmu yang disimpan akan padam. Enam kunci ini bukan sekadar teori, tetapi jalan hidup santri sejati. KH. Mustain Nasoha mewariskan nilai-nilai luhur pesantren yang bertumpu pada adab, keikhlasan, dan cita-cita mulia. Dengan bekal ini, santri akan mampu menghadapi zaman, menerangi masyarakat, dan menjadi penerus estafet keilmuan para ulama. NB : Disampaikan saat KH. Ahmad Muhamad Mustain Nasoha mengajar Kitab Ihya Ulumuddin di Pondok Pesantren Darul Quran Surakarta  

6 KUNCI KESUKSESAN SANTRI BELAJAR Read More »

Wisuda Tahfizh Daarul Qur’an Surakarta Ke -17

Surakarta, 19 Juni 2025 — Suasana penuh haru dan kebanggaan menyelimuti aula utama Hotel The Alana Solo, saat Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Surakarta menggelar Wisuda Tahfizh angkatan ke-17, Kamis (19/6/2025). Sebanyak 25 santri berhasil diwisuda setelah menuntaskan hafalan 30 juz Al-Qur’an, sebagai bentuk pencapaian spiritual dan intelektual selama menempuh pendidikan tahfizh di pesantren tersebut. Acara ini menjadi semakin istimewa dengan kehadiran Wakil Gubernur Jawa Tengah, Ketua Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Surakarta, tokoh-tokoh masyarakat, wali santri, dan para alumni. Kehadiran para pejabat tinggi ini menjadi bukti dukungan pemerintah terhadap pendidikan Al-Qur’an dan peran penting pesantren dalam membangun karakter generasi bangsa. Dalam sambutannya, Wakil Gubernur Jawa Tengah menyampaikan apresiasi mendalam terhadap prestasi para santri yang telah mengkhatamkan hafalan 30 juz Al-Qur’an.“Menghafal Al-Qur’an adalah amanah besar. Anak-anak ini adalah penjaga cahaya peradaban. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bangga dan mendukung penuh para penghafal Qur’an,” ujarnya. Sebagai bentuk apresiasi konkret, Wakil Gubernur juga memberikan beasiswa sebesar Rp 1.000.000 kepada setiap santri yang telah khatam 30 juz, dengan total beasiswa senilai Rp 25.000.000 untuk 25 wisudawan. Beasiswa ini diharapkan menjadi motivasi dan dukungan moral bagi para santri untuk terus menjaga hafalan dan berkontribusi positif di tengah masyarakat. Sementara itu, Kepala Kemenag Surakarta mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan simbol keberhasilan lembaga pendidikan Islam dalam mencetak generasi unggul dan religius.“Wisuda ini bukan hanya seremoni, tapi tonggak sejarah pendidikan karakter berbasis Al-Qur’an. Santri yang menghafal adalah aset bangsa,” tegasnya. Prosesi wisuda berlangsung dengan khidmat. Satu per satu santri naik ke panggung untuk menerima piagam, sertifikat, dan kalung penghargaan. Tak hanya itu, orang tua santri juga mendapat mahkota simbolis sebagai bentuk penghormatan atas peran mereka dalam mendidik anak menjadi hafizh dan hafizhah Al-Qur’an. Dalam sambutan, Pimpinan Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Surakarta, KH. Adib Ajiputra, MM , menyampaikan rasa bangga atas dedikasi para santri. “Anak-anak ini adalah pejuang Al-Qur’an. Mereka telah membuktikan bahwa dengan kesungguhan, kedisiplinan, dan bimbingan yang tepat, usia muda bukan halangan untuk menjadi penghafal Qur’an sejati,” ungkapnya. Rangkaian acara juga dimeriahkan dengan penampilan tilawah santri, sambutan wali santri, penayangan video perjalanan tahfizh, tari saman, hadrah santri dll yang bertujuan membangun kedekatan emosional santri dengan Al-Qur’an melalui metode menyalin ayat per ayat. Dengan terselenggaranya acara ini, Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Surakarta kembali menegaskan perannya sebagai salah satu lembaga pendidikan Al-Qur’an terdepan di wilayah Solo Raya yang konsisten mencetak generasi Qur’ani, berkarakter, dan siap berkiprah untuk umat.

Wisuda Tahfizh Daarul Qur’an Surakarta Ke -17 Read More »

MOU Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Surakarta dengan Pesantren Sereh Sumeleh Rutan Kelas 1 Surakarta

#Berita Yayasan Daarul Qur’an Surakarta Menindaklanjuti MOU antara Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Surakarta dengan Pesantren Sereh Sumeleh Rutan Kelas 1 Surakarta maka hari ini awal pembelajaran mempelajari al Qur’an yang diampu oleh ustadz Luthfi Akbar, S.Ag (Ustadz Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Surakarta) terhadap Binaan LP Kelas 1 Surakarta. Tampak santri warga binaan serius dan menyimak dengan sungguh-sungguh. ___________________ Dibuka Penerimaan Santri Baru (PSB) Jenjang SMP dan SMA Sains TA. 2025/2026 ‪‪‪+62 823-1307-4044‬‬‬ (Usth. Silmi) Gelombang II (Bulan April – kuota terpenuhi) Daftarkan Segera, Kesempatan Terbatas !! _______________________________ Pesantrennya Penghafal Al-Qur’an Berprestasi Mengasuh dengan Hati, Mendidik dengan Keteladanan Jgn lupa follow, like & share MEDSOS DQS Website : ‪‪www.pesantrentahfizhdqs.id‬‬ Instagram : dqsofficial Tiktok : dqs.official FB : DaarulQur’an Surakarta #banggaDQS #daarulquran #surakarta #daqu #santri #santriwati #santridaarulquran #santrikeren #karanganyar #colomadu #pesantren

MOU Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Surakarta dengan Pesantren Sereh Sumeleh Rutan Kelas 1 Surakarta Read More »

Tiga Santri SMA Sains Daarul Qur’an Karanganyar diterima di PTN jalur SNBT

#Berita SMA Sains Daarul Qur’an Karanganyar di bawah Yayasan Daarul Qur’an Surakarta Alhamdulillah MasyaAllah Tabarokallah Selamat dan Sukses atas Tiga Santri SMA Sains yang diterima di PTN jalur SNBT 1. Rahel Lia Anas Tasa politeknik negeri Jember cabang Ngawi… D4 Manajemen Agribisnis 2. Rizqi Zulfan Khamid Universitas Tidar Magelang, program studi Manajemen 3. Devista Intan Aulia Politeknik negeri jember Program studi manajemen pemasaran internasional (sarjana terapan) Semoga sukses terus dilangkah berikutnya 🤲🏻 ___________________ Dibuka Penerimaan Santri Baru (PSB) Jenjang SMP dan SMA Sains TA. 2025/2026 ‪‪‪+62 823-1307-4044‬‬‬ (Usth. Silmi) Gelombang II (Bulan April – kuota terpenuhi) Daftarkan Segera, Kesempatan Terbatas !! _______________________________ Pesantrennya Penghafal Al-Qur’an Berprestasi Mengasuh dengan Hati, Mendidik dengan Keteladanan Jgn lupa follow, like & share MEDSOS DQS Website : ‪‪www.pesantrentahfizhdqs.id‬‬ Instagram : dqsofficial Tiktok : dqs.official FB : DaarulQur’an Surakarta #banggaDQS #daarulquran #surakarta #daqu #santri #santriwati #santridaarulquran #santrikeren #karanganyar #colomadu #pesantren

Tiga Santri SMA Sains Daarul Qur’an Karanganyar diterima di PTN jalur SNBT Read More »

Santri Khatam 30 Juz

Bismillah Walhamdulillah 1 Mujahidah Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Surakarta telah menyelesaikan setoran hafalannya 30 Juz, yaitu : Safira Dina Hasnawati bin Bapak Drs. Asy’ari dan Ibu Sri Sugiarwati, S.E., M.M asal Klaten kelas X SMA Sains khatam pada Ahad, 18 Mei 2025 Semoga Allah meridhoi hafalan kami, Allah mudahkan hafalan kami, Allah lancarkan hafalan kami, Allah kuatkan hafalan kami hingga bertemu Allah SWT yang merupakan kenikmatan yang tiada bandingannya. Menyematkan mahkota bagi orang tua kami kelak di surgaNya. Aamiin yaa Robbal ‘alamin

Santri Khatam 30 Juz Read More »

SMP dan Pesantren melakukan bakti sosial

Dalam usianya yang menginjak 17 tahun Daarul Qur’an Surakarta melalui unit SMP dan Pesantren melakukan bakti sosial di Bandung Lor, Beji, Andong, Boyolali. Program ini dilaksanakan dalam rangka ucapan terimakasih kepada Wilayah basis santri aktif dan alumni yang sudah belajar di Daarul Qur’an Surakarta. Selain itu program ini sebagai wujud rasa kemanusiaan antar sesama manusia, dengan tujuan untuk mempererat tali persaudaraan, meningkatkan kepedulian, dan membantu meringankan beban masyarakat yang membutuhkan. Bakti Sosial ini ada dua macam, yaitu pemeriksaan kesehatan gratis, terdiri dari cek tensi, gula darah, kolesterol serta akupuntur. Yang kedua adalah pembagian sembako gratis kepada warga sekitar lokasi baksos. “Suksesnya kegiatan ini tidak lepas dari kerjasama dengan DPC HAKTI Wilayah Boyolali dan wali santri serta komite. Oleh karena itu kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu, terutama kepada dermawan dan dermawati yang telah ikhlas membantu kegiatan ini,” Ujar Kepala Sekolah Bapak Nur Harihadi, S.Pd., M.Pd Selain itu bapak kepala Sekolah, dalam sambutannya menyampaikan “Kami tidak bergerak sendiri, tapi kami melibatkan semua pihak, terutama santri-santri dalam perencanaan, pengumpulan bahan pokok, serta teknis lapangan. Kami ingin memberikan pelajaran terkait lapangan kepada santri-santri, supaya lebih mandiri, bekerjasama dan inovatif.” Harapan dari masyarakat sekitar, kegiatan ini tidak hanya satu kali ini saja, akan tetapi bisa rutinan terjadwal supaya kemanfaatannya lebih bisa dirasakan.  

SMP dan Pesantren melakukan bakti sosial Read More »

Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Surakarta (DQS) menjadi tuan rumah Forum Silaturahmi Ulama dan Umaro se-Soloraya.

  Pada Sabtu, 10 Mei 2025, Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Surakarta (DQS) berperan sebagai tuan rumah dalam Forum Silaturahmi Ulama dan Umaro se-Soloraya. Acara yang berlangsung di Masjid Ahmad Maryam dan Masjid Al Kahfi ini dihadiri oleh lebih dari 400 tokoh agama, pejabat pemerintah, dan aktivis dakwah dari seluruh wilayah Soloraya.(Gugatnews, KOMPASIANA) Peran DQS dalam Forum Silaturahmi Sebagai lembaga pendidikan Islam yang berfokus pada penghafalan Al-Qur’an dan pengembangan karakter, DQS memiliki komitmen kuat dalam membangun ukhuwah Islamiyah dan memperkuat peran ulama dalam masyarakat. Kegiatan silaturahmi ini menjadi wadah strategis untuk mempererat hubungan antar ulama dan umaro, serta membahas isu-isu keumatan dan kebangsaan. Pimpinan DQS, Al-Mukarrom KH. R. Ahmad Muhamad Mustain Nasoha, S.H., M.H., M.A., yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi Fatwa MUI Surakarta dan Pengurus PWNU Jawa Tengah, turut aktif dalam menyampaikan pesan-pesan penting mengenai pentingnya kolaborasi antara ulama dan umaro dalam membangun peradaban Islam yang rahmatan lil ‘alamin.(KOMPASIANA) Isi dan Tujuan Forum Forum ini bertujuan untuk: Memperkuat sinergi antara ulama, umaro, dan masyarakat dalam menghadapi tantangan zaman. Membahas strategi dakwah yang efektif dan relevan dengan kondisi sosial-politik saat ini. Meneguhkan komitmen bersama dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Mendorong peran aktif pesantren dalam pembangunan karakter bangsa. Selain itu, forum ini juga menjadi momentum penting bagi DQS untuk menunjukkan kontribusinya dalam dunia pendidikan Islam dan dakwah sosial. Dampak Positif bagi Masyarakat Kegiatan ini memberikan dampak positif, antara lain: Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya peran ulama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Mendorong partisipasi aktif dalam kegiatan keagamaan dan sosial. Memperkuat jaringan dakwah antar pesantren dan lembaga keagamaan di Soloraya. Dengan menjadi tuan rumah dalam forum silaturahmi ini, DQS tidak hanya menunjukkan kapasitasnya sebagai lembaga pendidikan, tetapi juga sebagai pusat peradaban Islam yang berkontribusi nyata dalam membangun masyarakat yang berakhlak mulia dan berjiwa nasionalis.(pesantrentahfizhdqs.id) Melalui kegiatan seperti ini, DQS berharap dapat terus memperkuat peran ulama dan pesantren dalam membimbing umat menuju kehidupan yang lebih baik dan penuh berkah.

Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Surakarta (DQS) menjadi tuan rumah Forum Silaturahmi Ulama dan Umaro se-Soloraya. Read More »

Pimpinan Ponpes Daarul Qur’an Surakarta KH. Mustain Nasoha Melakukan Khatamkan Kajian Fathul Mu’in di Masjid Agung Sukoharjo

Sukoharjo, 12 Mei 2025 — Suasana khidmat dan penuh kebahagiaan menyelimuti Masjid Agung Sukoharjo pada Senin malam (12/5), ratusan jamaah berkumpul dalam acara Khataman Pengajian Kitab Fathul Mu’in dengan penjelasan dari Kitab I’anatut Thalibin. Acara ini menjadi penanda berakhirnya rangkaian kajian intensif kitab fiqih klasik bermazhab Syafi’i yang telah berlangsung selama empat tahun sejak dimulai pada tahun 2021. Kitab Fathul Mu’in karya Syekh Zainuddin Al-Malibari bukanlah kitab sembarangan. Ia merupakan rujukan penting dalam kajian fiqih Syafi’iyyah dan telah menjadi bagian dari kurikulum berbagai pesantren dan kajian ilmiah di Nusantara. Kajian ini diasuh oleh KH. Ahmad Muhamad Mustain Nasoha, Pengasuh Pondok Pesantren Darul Qur’an Surakarta. Ketekunannya dalam menelaah dan mengajarkan kitab kuning menjadikan beliau salah satu rujukan penting dalam diskursus fiqih dan hukum Islam di wilayah Jawa Tengah. Sebelum menutup kajian Fathul Muin ini, KH. Mustain Nasoha menyampaikan bahwa dirinya pernah mengaji Kitab Fathul Mu’in secara langsung di dua pesantren besar, yaitu Pondok Pesantren Lirboyo Kediri dan Pondok Pesantren Fathul Ulum Kwagean Kediri. “Saya mengajar kitab ini selalu berusaha persis sebagaimana saya mengaji langsung dari para masyayikh di dua pesantren tersebut. Namun setiap penjelasan saya lengkapi dengan contoh-contoh kejadian nyata yang terjadi di tengah masyarakat saat ini,” ujar beliau. Sebagai bentuk respons terhadap dinamika zaman, KH. Mustain Nasoha kerap menyisipkan pembahasan fiqih kontemporer saat menjelaskan matan klasik. Misalnya, ketika menjelaskan bab jual beli, beliau mengaitkannya dengan hukum transaksi kripto atau aset digital. Dalam pembahasan fiqih seputar perubahan bentuk tubuh, beliau tidak segan membahas fenomena operasi face-off atau transplantasi wajah. Begitu juga saat membahas bab nasab dan keturunan, beliau menyisipkan bahasan mengenai hukum bayi tabung dan fertilisasi in vitro (IVF) dari sudut pandang berbagai madzhab. Mustain juga tidak menutup diri terhadap keragaman pandangan ulama. Di berbagai kesempatan, penulis Kitab Ushul Fiqih Empat Madzhab yang berjudul Raudlul Badhi’ini menyampaikan pendapat dari madzhab lain untuk memperkaya perspektif jamaah. “Tujuan saya adalah agar jamaah tidak sempit dalam bermazhab, tidak fanatik buta, dan mampu memahami perbedaan sebagai kekayaan umat. Tapi saya tetap menekankan bahwa dalam konteks masyarakat Indonesia yang mayoritas bermadzhab Syafi’i, pendapat Syafi’iyyah hendaknya diutamakan dalam kehidupan sehari-hari,” jelas beliau. Pendekatan ini menunjukkan bahwa KH. Mustain tidak hanya mengajarkan fiqih secara tekstual, tapi juga kontekstual—yakni menyambungkan khazanah klasik pesantren dengan realitas kekinian. Dengan demikian, kajian Fathul Mu’in bukan hanya menjadi pelajaran fiqih, melainkan juga ruang dialog antara tradisi dan tantangan zaman. Sebagai penutup dari rangkaian kajian yang telah berlangsung selama empat tahun ini, KH. Mustain Nasoha membacakan silsilah sanad keilmuan Kitab Fathul Mu’in, dari para guru beliau di Lirboyo dan Kwagean, hingga bersambung kepada pengarang kitab, yaitu al-‘Allamah al-Faqih asy-Syafi’i Syekh Zainuddin al-Malibari. Setelah pembacaan sanad tersebut, beliau mengijazahkan secara resmi sanad Fathul Mu’in kepada seluruh jamaah yang hadir, sebagai bentuk kesinambungan ilmu dan bagian dari tradisi keilmuan Ahlussunnah wal Jamaah yang luhur. Acara khataman kali ini terasa istimewa, karena dihadiri oleh berbagai kalangan—dari para ta’mir Masjid Agung, para ustaz dan guru ngaji dari berbagai kecamatan di Kabupaten Sukoharjo, hingga tokoh-tokoh sepuh yang telah lama menjadi penjaga tradisi keilmuan di wilayah ini. Hadir pula dua sesepuh Masjid Agung yang dihormati, KH. Khoirul Anwar dan KH. Gufron, yang turut memberikan nuansa keberkahan dalam suasana malam itu. M. Joko Purwanto, S.E., selaku perwakilan pengurus DKM Masjid Agung Sukoharjo, menyampaikan rasa syukur atas berjalannya kajian ini secara istiqamah selama empat tahun terakhir. “Bukan perkara mudah menjaga semangat kajian rutin dalam kurun waktu yang panjang. Ini semua adalah karunia dari Allah dan buah dari keikhlasan KH. Mustain Nasoha beserta seluruh jamaah yang setia menghadiri kajianseninmalam Selasa,” ujar beliau dalam sambutannya. Sebagai informasi tambahan, “Takmir Masjid Agung Sukoharjo menyampaikan bahwa mulai Senin pekan depan, kajian rutin akan dilanjutkan dengan pengajian Kitab Kanzur Rāghibīn ( Mahalli ) karya Imam Jalaluddin al-Mahalli. Kitab ini dikenal sebagai salah satu syarah penting dalam fikih bermadzhab Syafi’i yang memiliki kedalaman pembahasan dan kekayaan referensi klasik. Diharapkan, dengan dimulainya kajian kitab ini, semangat para jamaah dalam menuntut ilmu akan semakin meningkat, dan tradisi keilmuan di Masjid Agung Sukoharjo dapat terus hidup serta berkembang secara berkesinambungan.” Pungkasnya, yang juga pengurus Baznas Kabupaten Sukoharjo ini. Sementara itu, Prof. Dr. KH. Toto Suharto, M.Ag., selaku Ketua Ta’mir Masjid Agung Sukoharjo sekaligus Rektor UIN Raden Mas Said Surakarta, menyampaikan rasa terima kasih yang tulus atas kontribusi dan dedikasi KH. Mustain Nasoha dalam membersamai jamaah selama empat tahun terakhir melalui kajian rutin Kitab Fathul Mu’in. Dalam kesempatan tersebut, beliau menyampaikan bahwa kehadiran dan ketekunan KH. Mustain dalam mengajar kitab kuning tidak hanya menghidupkan tradisi intelektual Islam di lingkungan masjid, tetapi juga menjadi penyejuk spiritual yang sangat dibutuhkan oleh umat di tengah tantangan zaman yang serba cepat dan dangkal. Ia juga menyampaikan komitmennya untuk meneruskan komunikasi dengan bagian dakwah Masjid Agung, agar upaya-upaya pembinaan dan pendampingan terhadap jamaah bisa terus dilanjutkan dan diperkuat. Menurutnya, masjid harus menjadi rumah besar ilmu pengetahuan dan pembinaan akhlak umat, tempat di mana masyarakat tidak hanya menemukan ketenangan ibadah, tetapi juga mendapatkan asupan ilmu yang mendalam, moderat, dan kontekstual. Acara ditutup dengan makan bersama yang disediakan oleh pengurus masjid.

Pimpinan Ponpes Daarul Qur’an Surakarta KH. Mustain Nasoha Melakukan Khatamkan Kajian Fathul Mu’in di Masjid Agung Sukoharjo Read More »

Selamat Atas Kelulusan Santri SMA Sains Daarul Qur’an Surakarta

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, suri teladan umat sepanjang zaman. Kami mengucapkan selamat dan sukses kepada para santri kelas XII SMA Sains Daarul Qur’an Surakarta yang telah menyelesaikan masa studinya di tahun ajaran 2024/2025 ini. Semoga ilmu yang telah kalian raih selama menimba ilmu di pesantren menjadi bekal dalam menapaki masa depan yang penuh tantangan, serta menjadi cahaya dalam kehidupan pribadi, keluarga, dan masyarakat. Kalian bukan hanya lulusan sebuah sekolah, tapi juga penerus nilai-nilai Al-Qur’an dan sains yang akan membawa perubahan positif di tengah umat. Teruslah berjuang, belajar, dan bertumbuh menjadi insan yang bertakwa, cerdas, dan bermanfaat. Semoga langkah kalian senantiasa dalam lindungan Allah SWT, dan setiap cita-cita dimudahkan jalannya oleh-Nya. Jangan pernah lupakan pesantren sebagai rumah awal perjuangan, tempat di mana impian kalian pertama kali tumbuh dengan cahaya iman dan ilmu. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.Surakarta, 2025

Selamat Atas Kelulusan Santri SMA Sains Daarul Qur’an Surakarta Read More »